Salah satu alasan yang paling populer seseorang membeli rumah bekas karena tidak memiliki dana yang banyak sehingga tidak akan cukup untuk dipakai beli rumah baru.
Dibandingkan dengan menyewa atau kontrak rumah tentu membeli rumah bekas pakai lebih direkomendasikan karena bisa dijadikan hunian masa depan.
Sekarang mendapatkan rumah bekas lebih mudah karena bisa dicicil juga sehingga Anda hanya perlu menyiapkan uang muka (down payment) saja di awal.
Sebelum Anda memutuskan untuk membeli rumah bekas, maka Anda perlu melakukan survey terlebih dahulu, agar terhindar dari berbagai hal yang tidak diinginkan.
Saat Anda melakukan survey langsung ke pemilik rumahnya, maka Anda bisa mengajukan beberapa pertanyaan saat membeli rumah bekas sebagai acuan dalam pengambilan keputusan.
Pertanyaan Saat Membeli Rumah Bekas
1. Bisa lihat sertifikat asli rumahnya?
Pertanyaan paling umum yang sangat penting untuk ditanyakan yaitu tentang keberadaan sertifikat rumahnya sebagai bukti bahwa penjual merupakan pemilik yang sah.
Pastikan sertifikat rumahnya atas nama penjualnya dan diperjelas dengan adanya data Kartu Tanda Penduduk atau KTP dan Kartu Keluarga atau KK.
Apabila sertifikatnya atas nama orang lain, maka Anda jangan berani-berani untuk bertransaksi karena resiko kerugiannya sangatlah besar.
Jangan percaya kalo penjual menunjukkan sertifikat hasil fotokopi karena bisa jadi sertifikatnya sedang jadi jaminan di bank atau sebagainya.
Sertifikat hasil fotokopi juga sangat mudah untuk direkayasa sehingga Anda tidak boleh mempercayainya dan harus tetap meminta sertifikat aslinya saja.
2. Darimana sumber air bersihnya berasal?
Saat Anda membeli rumah tentu ingin yang dilengkapi dengan pasokan air yang bersih dan ingin mencari yang sumber airnya selalu lancar.
Sumber air untuk rumah paling umumnya berasal dari sumur yang menggunakan bantuan sanyo untuk menaikkan air dan memakai aliran PDAM.
Untuk rumah-rumah yang berada di sekitaran pegunungan, sumber airnya bisa berasal dari air pegunungan dan biasanya kondisi airnya sangat jernih.
Apabila sumber airnya berasal dari PDAM, maka setiap bulannya Anda harus menyisihkan uang untuk membayar tagihannya karena pembayaran akan selalu rutin perbulan.
Namun jika sumber air berasal dari sumur tentu Anda harus pastikan kondisi sanyo masih bagus dan terhubung secara otomatis ke kamar mandi.
3. Pasokan listrinya berasal dari mana?
Sama pentingnya dengan air, aliran listrik juga menjadi elemen penting yang perlu diperhatikan saat Anda memutuskan akan membeli rumah bekas.
Aliran listrik yang paling populer di Indonesia yaitu menggunakan pasca bayar bulanan dan yang lebih modernnya lagi menggunakan pulsa token.
Anda juga harus menanyakan daya listriknya karena hal ini berpengaruh terhadap kekuatan listrik dan biaya bulanan yang perlu Anda keluarkan nantinya.
Apabila daya listriknya terlalu kecil, maka dikhawatirkan akan sering anjlok, apalagi kalo Anda sudah menggunakan berbagai perangkat elektronik yang dayanya besar.
Mesin sanyo dan kulkas menjadi 2 peralatan elektronik yang membutuhkan daya besar untuk menyalakannya sehingga kekuatan listriknya perlu diperhatikan dengan baik.
4. Bagaimana sistem pembayaran rumahnya?
Pertanyaan ini idealnya ditanyakan saat Anda akan membeli rumah baru, namun di era sekarang, pertanyaan ini juga bisa diajukan saat akan membeli rumah bekas.
Proses mendapatkan rumah bekas jadi lebih gampang karena Anda bisa menggunakan proses kredit dan cicilan serta tenornya bisa disesuaikan dengan kemampuan.
Proses pembayaran pembelian rumah bisa dilakukan dengan tunai keras, KPR, dicicil dan bisa juga dengan menggunakan tunai sampai lunas.
Dengan mengetahui sistem pembayaran yang bisa dipilih, maka Anda bisa mempersiapkan biaya yang diperlukan sehingga bisa direncanakan dengan matang.
Apabila Anda memilih proses pembayaran dengan cara kredit, maka biaya yang perlu dikeluarkan menjadi lebih kecil karena Anda hanya perlu menyiapkan uang muka saja karena selanjutnya akan berlangsung secara kredit.
5. Apakah bagian yang rusak akan direnovasi dulu?
Saat rumah bekas dijual biasanya akan memiliki beberapa kerusakan di dalamnya sehingga Anda perlu memeriksanya secara detail, agar tidak alami kerugian besar.
Ketika Anda melihat kerusakan di bagian rumahnya, maka Anda bisa mempertanyakan mengenai proses kedepannya, apakah akan di renovasi dulu atau tidak.
Apabila pemilik rumah tidak mau melakukan renovasi, maka Anda sebagai pembeli perlu menyiapkan dana lebih untuk melakukan perbaikan rumah yang rusak.
Anda juga bisa membuat kesepakatan dengan pihak penjual mengenai perbaikan rumah sehingga bisa saling menguntungkan saat proses jual beli rumah bekas terjadi.
Sejatinya, pertanyaan saat membeli rumah bekas mengenai renovasi sangatlah penting untuk diajukan sehingga Anda bisa bertransaksi dengan lebih aman.
6. Dimana lokasi tempat ibadah terdekat?
Cara untuk mendapatkan rumah yang lokasinya strategis dan memiliki harga lebih murah, maka membeli rumah bekas adalah salah satu solusi terbaiknya.
Untuk punya rumah baru di lokasi yang strategis tentu harganya akan sangat tinggi karena kenaikannya akan berlangsung secara pesat.
Sebelum memutuskan untuk membeli rumah, maka Anda bisa tanyakan mengenai lokasi tempat ibadah terdekat, agar menjadi pertimbangan Anda dalam memutuskan membeli rumah.
Jika rumah yang akan dibeli jauh dari tempat ibadah tentunya akan menyulitkan Anda untuk beribadah secara berjamaan atau datang langsung ke tempatnya.
Bagi orang islam, memiliki rumah yang dekat dengan masjid tentunya akan membuat suasana rumah menjadi lebih hangat karena kumandang adzan akan terdengar secara jelas.
7. Apakah ada iuran rutin di lingkungan sekitar?
Lingkungan masyarakat biasanya telah memiliki agenda yang diberlakukan secara rutin seperti arisan atau berbagai kegiatan lainnya.
Ketika Anda menanyakan mengenai keberadaan iuran di lingkungan sekitar rumah yang akan di beli, maka Anda bisa menilai seberapa kompaknya masyarakatnya.
Semua orang yang membeli rumah pasti ingin berada di lingkungan yang positif, agar bisa hidup dengan tenang dan bisa berkomunikasi dengan nyaman.
Dengan mengetahui danya iuran rutin, maka Anda bisa mempersiapkan dana bulanan untuk mengikuti dan membayar iuran tersebut.
Banyak orang yang mengira kalo pertanyaan saat membeli rumah bekas mengenai iuran rutin tidaklah penting, padahal hal ini bisa berpengaruh terhadap kondisi keuangan Anda.
Terlalu banyak iuran juga tidak baik karena bisa membuat pengeluaran Anda membengkak dan kondisi keuangan menjadi tidak stabil.
8. Bagaimana kondisi keamanan di lingkungan sekitar?
Saat Anda membeli rumah baru, janganlah menjadi orang yang pasif dan pastikan tanyakan berbagai hal, agar Anda mendapatkan rumah yang sesuai keinginan.
Tidak ada salahnya Anda cerewet saat akan membeli rumah bekas karena ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kewaspadaan.
Dengan mempertanyakan mengenai keamanannya, maka Anda bisa mengetahui gambaran dari kondisi lingkungan sekitar rumah yang akan dibeli.
Anda harus meminta penjual untuk menceritakan kondisi lingkungan secara jujur sehingga Anda bisa melakukan beberapa antisipasi saat sudah jadi membeli rumahnya.
Untuk mencegah kemalingan, Anda bisa menambahkan satpam yang bertugas 24 jam atau Anda bisa memelihara anjing penjaga rumah.
Kesimpulan
Dari semua informasi di atas tentu dapat disimpulkan kalo mengajukan beberapa pertanyaan saat membeli rumah bekas sangatlah perlu dilakukan.
Anda harus mendapatkan banyak informasi mengenai rumah yang akan dibeli sehingga bisa mendapatkan rumah yang bagus dan transaksinya aman.
Jangan sampai Anda menjadi orang yang pasif dan terlalu mengikuti keinginan penjual, agar Anda tidak mudah tertipu dengan penjual jahat.
Itulah pembahasan lengkap mengenai beberapa pertanyaan saat membeli rumah bekas dan semoga semua informasinya bisa bermanfaat buat para pembaca.